Rayap salah satu kelompok serangga hama yang bukan saja menyerang tanaman pertanian tetapi juga kayu bahan bangunan. Meskipun di Indonesia belum ada data kuantitatif kerugian akibat serangan rayap tidak kecil, di beberapa negara eropa, amerika utara dan australia data kuantitatif akibat serangan rayap telah banyak dilaporkan.

Perilaku rayap yang perlu diketahui adalah rayap selalu menghindari cahaya atau tidak menyukai adanya cahaya langsung disebut dengan perilaku kriptobiotik (kecuali laron) sehingga rayap akan membuat liang kembara yang terbuat dari tanah. Liang kembara ini berfungsi melindungi tubuh rayap dari paparan cahaya secara langsung sehingga rayap dapat mencari sumber pakan dan menstranfer pakan hingga ke sarangnya kembali.

Untuk itu, jika terdapat liang kembara dari tanah, maka dapat dipastikan bahwa di tempat tersebut terdapat rayap. Selain perilaku menghindari cahaya, rayap juga mempunyai perilaku saling memberi makan yang dilakukan oleh kasta pekerja atau disebut dengan perilaku Trofalaksis.

Perilaku ini berfungsi untuk mentransfer nutrisi/makanan dari satu individu ke individu lainnya. Umumnya, kasta prajurit dan reproduktif tidak mampu mencari makan sendiri, sehingga perlu bantuan dari kasta pekerja untuk mencukupi kebutuhan nutrisinya. Trofalaksis dapat dilakukan melalui transfer nutrisi dari mulut-mulut atau oral feeding atau transfer dari anus-mulut atau fecal feeding.

 

Dimana Rayap Tinggal?

Sebagian besar spesies rayap hidup di sarang bawah tanah; namun, beberapa spesies membangun gundukan yang rumit, sarang di atas tanah, atau tabung lumpur. Gundukan terbuat dari kotoran rayap, bahan tanaman dan tanah. Rayap bawah tanah dan rayap kayu lembab memerlukan banyak kelembapan untuk bertahan hidup.

Beberapa rayap bawah tanah bergerak di atas tanah di area dengan kelembapan tinggi (misalnya atap bocor, pemanas air, curah hujan di perahu, beranda dengan tanaman yang sering disiram, dll.) dan hal ini dapat ditunjukkan dengan tabung perlindungan yang dibuat oleh rayap yang mengarah dari bawah tanah. sarang ke sumber makanan di atas permukaan tanah.

 

Perilaku Makan 

Semua rayap makan kayu dan bahan berselulosa, tetapi perilaku makan (feeding behavior ) jenis-jenis rayap bermacam-macam. Hampir semua jenis kayu potensial untuk dimakan rayap.  Memang ada yang relatif awet seperti bagian teras dari kayu jati tetapi kayu jati kini semakin langka. Untuk mencapai kayu bahan bangunan yang terpasang rayap dapat “keluar” dari sarangnya melalui terowongan-terowongan atau liang-liang kembara yang dibuatnya. B

agi rayap subteran (bersarang dalam tanah tetapi dapat mencari makan sampai jauh di atas tanah), keadaan lembab mutlak diperlukan. Hal ini menerangkan mengapa kadang-kadang dalam satu malam saja rayap Macrotermes  dan Odontoterme s telah mampu menginvasi lemari buku di rumah atau di kantor jika fondasi bangunan tidak dilindungi.

Sebaliknya, rayap kayu kering (Cryptotermes) tidak memerlukan air (lembab) dan tidak berhubungan dengan tanah. Juga tidak membentuk terowongan-terowongan panjang untuk menyerang obyeknya. Mereka bersarang dalam kayu, makan kayu dan jika perlu menghabiskannya sehingga hanya lapisan luar kayu yang tersisa, dan jika di tekan dengan jari serupa menekan kotak kertas saja.  Ada pula rayap yang makan kayu yang masih hidup dan bersarang di dahan atau batang pohon, seperti

Neotermes tectonae yang menimbulkan kerusakan (pembengkakan atau gembol) yang dapat menyebabkan kematian pohon jati. Penggolongan menurut habitat atau perilaku bersarang.

Berdasarkan lokasi sarang utama atau tempat tinggalnya, rayap perusak kayu dapat digolongkan dalam tipe-tipe berikut :

1.      Rayap pohon, yaitu jenis-jenis rayap yang menyerang pohon yang masih hidup, bersarang dalam pohon dan tak berhubungan dengan tanah. Contoh yang khas dari rayap ini adalah Neotermes tectonae (famili Kalotermitidae),  hama pohon jati.

2.    Rayap kayu lembab, menyerang kayu mati dan lembab, bersarang dalam kayu, tak berhubungan dengan tanah. Contoh : Jenis-jenis rayap dari genus Glyptotermes  (Glyptotermes spp., famili Kalotermitidae).

3.    Rayap kayu kering, seperti Cryptotermes spp. (famili Kalo­termitidae), hidup dalam kayu mati yang telah kering. Hama ini umum terdapat di rumah-rumah dan perabot-perabot seperti meja, kursi dsb. Tanda serangannya adalah terdapatnya butir-butir ekskremen kecil berwarna kecoklatan yang sering berjatuhan di lantai atau di sekitar kayu yang diserang. Rayap ini juga tidak berhubungan dengan tanah, karena habitatnya kering.

4.    Rayap subteran, yang umumnya hidup di dalam tanah yang mengandung banyak bahan kayu yang telah mati atau membusuk, tunggak pohon baik yang telah mati maupun masih hidup. Di Indonesia rayap subteran yang paling banyak merusak adalah jenis-jenis dari famili Rhinotermitidae. Terutama dari genus Coptoterme s (Coptotermes spp.) dan Schedorhinotermes. Perilaku rayap ini mirip rayap tanah seperti Macr­otermes namun perbedaan utama adalah kemampuan Coptotermes untuk bersarang di dalam kayu yang diserangnya, walaupun tidak ada hubungan dengan tanah, asal saja sarang tersebut sekali-sekali memperoleh lembab, misalnya tetesan air hujan dari atap bangunan yang bocor. Coptotermes pernah diamati menyerang bagian-bagian kayu dari kapal minyak yang melayani pelayaran Palembang-Jakarta. Coptotermes curvignathus Holmgren sering kali diamati menyerang pohon Pinus merkusii dan banyak meyebabkan kerugian pada bangunan.

5.    Rayap tanah. Jenis-jenis rayap tanah di Indonesia adalah dari famili Termitidae. Mereka bersarang dalam tanah terutama dekat pada bahan organik yang mengandung selulosa seperti kayu, serasah dan humus. Contoh-contoh Termitidae yang paling umum menyerang bangunan adalah Macrotermes spp. (terutama M. gilvus) Odontotermes spp. dan Microtermes spp. Jenis-jenis rayap ini sangat ganas, dapat menyerang obyek-obyek berjarak sampai 200 meter dari sarangnya. Untuk mencapai kayu sasarannya mereka bahkan dapat menembus tembok yang tebalnya beberapa cm, dengan bantuan enzim yang dikeluarkan dari mulutnya. Macrotermes dan Odontotermes merupakan rayap subteran yang sangat umum menyerang bangunan di Jakarta dan sekitarnya.

 

Rayap Sebagai Hama Perusak

Rayap tidak dapat melukai manusia secara fisik, namun dapat merusak properti, dan hal ini dapat menimbulkan kerugian yang besar. Memahami perilaku rayap dan apa yang harus dicari akan membantu Anda mewaspadai hama kecil ini. Titik masuk yang umum ke dalam rumah Anda mungkin melalui celah pada fondasi. Jika Anda melihat retakan pada fondasi, Anda harus menambal retakan tersebut atau setidaknya memantaunya dengan cermat untuk mencari terowongan rayap.

Meskipun demikian, dalam hal pencegahan dan pengendalian rayap, pekerjaan tersebut sebaiknya diserahkan kepada ahli pengendalian hama profesional.

 

Pencegahan Serangan Rayap

Mencegah rayap hampir selalu merupakan tugas yang mustahil untuk ditangani sendiri. Cara terbaik untuk mencegah masalah rayap adalah dengan bermitra dengan perusahaan pengendalian hama profesional.

Di Postiga Pest Control kami menawarkan sistem pertahanan rayap terlengkap untuk melindungi rumah, properti, dan dompet Anda dari rayap dan kerusakannya. Selain pengendalian profesional, hal lain yang dapat Anda lakukan di sekitar rumah untuk mencoba dan membantu mencegah rayap termasuk: mengurangi tingkat kelembapan di rumah Anda dengan menggunakan de-humidifier atau AC, pastikan talang berfungsi dengan baik untuk mengalirkan air keluar dari rumah Anda.Perbaiki pipa atau perlengkapan yang bocor, dan pindahkan serta ganti kayu apa pun di rumah Anda yang rusak karena air. Sebaiknya batasi kontak tanah dengan kayu pada bangunan yang berlokasi di properti Anda.

 

Pusing Dengan Keberadaan Rayap?

Postiga Pest Control sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pengendalian hama terpadu di  yang dapat menjadi solusi dalam mengamankan bangunan pra kontruksi maupun pasca kontruksi. Jangan tunggu sampai rayap merusak properti Anda. Silahkan hubungi kami untuk mendapatkan konsultasi gratis maupun survei gratis pada bangunan milik Anda..

Telp: +62 818 216000
Email: jakarta@postiga.co.id
Website: www.postiga.co.id