+62 (21) 426-2125 / 0818216000 (call only) jakarta@postiga.co.id

Risiko penularan demam berdarah di Indonesia meningkat setiap tahunnya. Tren itu disebabkan karena adanya pertumbuhan penduduk, urbanisasi, sanitasi yang buruk, dan pengendalian nyamuk yang tidak efektif.

Bahaya DBD

Demam Berdarah Dengue atau DBD merupakan jenis penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus melalui gigitan dimana virus yang masuk lewat aliran darah dapat mengakibatkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah secara tiba-tiba, hingga kematian disebut dengan demam berdarah dengue (DBD).

Menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per semester pertama tahun 2022, secara kumulatif terdapat 52.313 kasus dengue di kabupaten atau kota di 34 provinsi di Indonesia. Angka ini meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sebesar 19.156 pada Juni 2021.

Tingkat keparahan dari infeksi demam berdarah dapat merenggut jiwa dibandingkan demam dengue biasa. Penyakit demam berdarah bisa membuat penderitanya mengembangkan kondisi berat yang berakhir fatal atau kematian. Ketua UKK Infeksi dan Penyakit Tropis Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr. dr. Anggraini Alam, Sp.A(K) menjelaskan, perjalanan penyakit dengue sangat dinamis, yang bisa menyerang seluruh organ tubuh penderitanya.

 

Tanda bahaya demam berdarah dengue

Secara klinis, gejala penyakit dengue ditandai dengan demam tinggi, nyeri kepala, nyeri otot dan sendi, nyeri belakang mata, ruam di kulit, hilang nafsu makan, pendarahan, maupun mual dan muntah.

Gejala-gejala demam berdarah tersebut menjadi bias dikarenakan sejumlah penyakit lainnya mempunyai gejala serupa. Sehingga sederhananya, saat seseorang mengalami demam disertai dua dari gejala yang telah disebutkan, dapat mengarah ke penyakit demam berdarah.

Selain itu, demam berdarah dapat ditandai dengan uji bendung positif dan jumlah sel darah putih yang menurun. Perlu digarisbawahi, anak-anak masuk dalam kelompok paling rentan terinfeksi DBD, sehingga orang tua harus benar-benar waspada dan memantau setiap perkembangan kondisi anak yang terkena demam berdarah.

Terdapat beberapa tanda bahaya penyakit demam berdarah, yang mengartikan pasien harus segera mendapatkan perawatan di rumah sakit.

 

Gejala DBD

Gejala-gejala atau tanda bahaya demam berdarah dengue yang harus diperhatikan, yakni meliputi:

  • Tubuh terasa lemas
  • Pasien hanya tiduran saja (meskipun demam telah turun)
  • Sulit dibangunkan
  • Asupan minum berkurang
  • Muntah terus-menerus
  • Tidak buang air kecil lebih dari 6 jam
  • Nyeri perut hebat
  • Pembesaran hati lebih dari 2 cm
  • Akumulasi cairan klinis
  • Perdarahan
  • Sesak napas
  • Pucat Tangan dan kaki teraba dingin
  • Gelisah Kejang

Secara umum, gejala berbahaya dari infeksi dengue ini terjadi antara hari ke 3-7, yaitu saat demam mulai turun. Masa-masa ini disebut sebagai fase kritis.

Terkait perdarahan, ditandai dengan timbulnya bintik-bintik merah pada kulit di daerah muka-leher-dada atau punggung atas, tes bendung positif, mimisan atau gusi berdarah, feses berwarna hitam, hingga darah haid yang lebih banyak dari biasanya.

Tanda bahaya lainnya yaitu peningkatan hematokrit diikuti penurunan jumlah trombosit dengan cepat (≤100.000/mm³), bahkan sel darah putih dapat menurun mencapai <2000/mm³.

Meski demikian, bayi maupun pasien dengan komorbid tidak perlu menunggu tanda bahaya dari infeksi dengue muncul, kelompok ini tetap harus dirawat inap di rumah sakit.

Adapun komorbid yang dimaksud seperti diabetes melitus, penyakit jantung bawaan, penyakit paru kronik, kelainan hati kronik, penyakit hemolitik, dan gagal ginjal.

Jika (terkena) dengue, bila usia bayi atau orang ada komorbid, tidak perlu (muncul) tanda bahaya, sangat disarankan untuk melakukan rawat inap pada pasien sebagai langkah antisipasi.

jasa fogging nyamuk di jakarta

Untuk itu untuk mencegah terjadinya penambahan kasus DBD dianjurkan untuk melaksanakan 3M, yakni:

1.Menguras bak penampungan air seminggu sekali dan menyikat kamar mandi,
2.Menutup tempat penampungan air agar tidak menjadi sarang nyamuk,
3.Mengubur barang-barang yang tidak terpakai yang bisa berpotensi menimbulkan genangan.

 

Jasa Fogging Nyamuk DBD di Jakarta

Upaya lainya untuk mencegah terjadinya penambahan kasus DBD di Jakarta adalah dengan menghubungi Jasa Fogging Jakarta untuk wilayah JABODETABEK. Fogging disinyalir efektif untuk membasmi dan mengendalikan nyamuk Aedes aegypti, dengan catatan dilakukan oleh tenaga yang professional.

POSTIGA Pest Control hadir sebagai solusi anda dalam melakukan tindakan pencegahan ataupun pengendalian nyamuk DBD (Aedes aegypti)

Info lebih lanjut bisa hubungi :
Telp: +62 818 216000
Email: jakarta@postiga.co.id
Website: www.postiga.co.id

Dapatkan Gratis survey pengecekan dan konsultasi via line telp Postiga.