+62 (21) 426-2125 / 0818216000 (call only) jakarta@postiga.co.id

Apa Itu Bedbugs atau Kutu Busuk?

Bedbugs atau kutu busuk merupakan serangga kecil yang hidup dengan cara mengisap darah. Hewan ini juga disebut dengan kutu Kasur, karena sering bersembunyi di sekitar tempat tidur, rangka Kasur, atau area lain di sekitar kasur. Bedbugs keluar pada malam hari untuk menggigit dan mengisap darah orang yang sedang tertidur. Setelah beberapa saat, hewan ini akan merasa cukup dan pergi dengan cepat.

Kutu ini memiliki ukuran tubuh yang kecil, berwarna cokelat kemerahan. Oleh karena keberadaannya seringkali tidak diketahui, menjaga kebersihan tempat tidur, dan kamar adalah hal yang perlu dilakukan. Bedbugs bisa dibasmi dengan mencuci pakaian tidur, selimut, dan seprai dengan air panas. Namun untuk hasil yang maksimal, mengatasi kutu bisa dilakukan dengan menggunakan jasa pembasmi serangga profesional.

 

Gejala Gigitan Kutu Busuk 

Bedbugs atau kutu busuk keluar pada malam hari untuk menggigit orang yang sedang tertidur. Bekas gigitan kutu menyebabkan muncul bilur kemerahan pada permukaan kulit. Area yang digigit juga akan terasa gatal atau perih seperti sensasi terbakar. Bekas gigitan kutu busuk seringkali muncul di wajah, leher, lengan, dan tangan.

Gigitan kutu busuk mungkin tidak menyebabkan atau terlambat memicu rasa gatal pada seseorang. Hal ini bisa terjadi karena serangga ini mengeluarkan sejumlah kecil anestesi (sejenis obat bius) ke tubuh orang yang digigit. Jadi rasa gatal akan muncul setelah beberapa saat dan bila digaruk, hal tersebut meningkatkan risiko infeksi sekunder yang dapat menyebabkan pembengkakan dan pendarahan.

Selain itu, beberapa orang juga memiliki kekebalan tubuh yang baik, sehingga tidak bereaksi terhadap bekas gigitan kutu. Untuk sebagian orang lainnya, gigitan kutu busuk bisa memberikan reaksi alergi, sehingga menyebabkan gatal parah, lepuh, ataupun gatal-gatal. Gigitan kutu busuk yang intens dapat menyebabkan infeksi kulit sekunder pada kasus yang parah.

 

Penyebab Bedbugs (Kutu Busuk)

Penyebab timbulnya kutu busuk dapat dikaitkan dengan:

  • Perjalanan travel internasional maupun domestik;
  • Perubahan dalam praktik pengendalian hama;
  • Resistensi insektisida.

Kutu busuk tidak peduli dengan lingkungan yang bersih maupun kotor. Mereka membutuhkan tempat yang hangat dan persembunyian.

 

Faktor Risiko Bedbugs (Kutu Busuk)

Faktor yang menjadi risiko infestasi kutu busuk adalah tempat yang memiliki mobilitas pergantian hunian yang tinggi, seperti:

  • Kompleks apartemen;
  • Kamar asrama;
  • Tempat penampungan tunawisma;
  • Hotel;
  • Kapal pesiar;
  • Kereta dan bus;
  • Kamp-kamp pengungsi.

 

Pengobatan dan Efek Samping Bedbugs (Kutu Busuk)

Gigitan kutu busuk cenderung lebih mengganggu daripada berbahaya. Gejala yang disebabkan oleh gigitan biasanya hilang dalam satu hingga dua minggu. Gunakan krim anti-gatal untuk mencegah gigitan gatal. Berikut ini pengobatan yang dapat digunakan, seperti:

  • Antihistamin

Pengobatan ini bertujuan untuk mengurangi rasa gatal dan terbakar.

  • Es Batu

Membantu mengurangi rasa gatal dan mengurangi keinginan untuk menggaruk.

  • Lotion Antiseptik

Gunakan krim atau lotion antiseptik jika terindikasi infeksi.

 

Pencegahan Bedbugs (Kutu Busuk)

Area yang mengandung kutu busuk harus dibasmi dengan insektisida yang sesuai dengan standar prosedur. Piretroid sintesis adalah salah satu produk yang bisa digunakan untuk perawatan kutu busuk. Namun, pada kondisi yang berat disarankan untuk menghubungi perusahaan pengendalian hama. Berikut ini cara untuk mencegah kutu busuk tetap bersarang:

  • Observasi area di mana kutu busuk biasa bersembunyi, termasuk memindahkan kasur dari bingkai tempat tidur.
  • Menggunakan produk perawatan untuk kutu busuk dan mengulangi perawatan hingga berhasil.
  • Bersihkan seluruh bagian yang terinfestasi, termasuk kasur dan tempatkan isi kantong penyedot debu dalam kantong plastik tertutup untuk dibuang.
  • Barang, seperti pakaian atau alas tidur yang dicurigai terinfeksi harus dicuci dengan air panas atau setrika. Kasur tergolong susah untuk perawatan efektif dan membutuhkan tenaga khusus dari perusahaan pengendalian hama.
  • Kurangi retakan dan celah agar kutu busuk tidak bersembunyi.

Kutu busuk seringkali sulit untuk diberantas, karena tempat persembunyiannya sulit ditemukan atau tidak dapat diakses.

Sumber: halodoc