Warga Paris, Prancis kini tengah sibuk bertarung melawan serangan kutu busuk yang merajalela. Kabar serangan kutu busuk di Paris pun ramai jadi perbincangan.
Di Paris, kutu busuk ada di mana-mana. Mulai dari di dalam kereta berkecepatan tinggi, bioskop, hingga bandara.
Kondisi ini jelas menimbulkan risiko penyakit akibat gigitan kutu busuk di tengah warga Paris.
Kutu busuk sendiri merupakan serangga parasit berukuran kecil yang memakan darah manusia.
Kutu busuk dapat menggigit di bagian tubuh mana pun yang terdapat kulit. Biasanya, gigitan cenderung terjadi pada area yang terbuka saat tidur seperti leher, tangan, dan kaki.
Mengutip Medical News Today, banyak orang tak menyadari gigitan kutu busuk dan gejala yang diakibatkannya.
Serangan kutu busuk di Paris bisa menimbulkan gejala kesehatan tertentu jika tergigit. Gejala gigitan kutu busuk sendiri terbilang ringan. Biasanya hanya berupa bentol kemerahan yang menandakan iritasi.
Namun, pada beberapa orang yang lebih sensitif terhadap gigitan, gejala bisa berlangsung lebih parah.
Berikut beberapa gejala gigitan kutu busuk:
– sensasi perih seperti terbakar,
– benjolan gatal,
– benjolan yang dikelilingi lepuhan.
Pada sebagian besar kasus, gejala muncul persis setelah gigitan. Namun dalam beberapa kasus, gejala baru bisa muncul pada hari-hari setelah gigitan.
Tanpa iritasi lebih lanjut, gejala biasanya bisa hilang setelah satu pekan.
Meski jarang terjadi, namun beberapa orang mengembangkan gejala berat akibat gigitan kutu busuk. Berikut beberapa gejala serius yang membutuhkan perhatian medis:
– sulit bernapas,
– lecet,
– demam,
– merasa mual,
– lidah bengkak,
– jantung tidak teratur.
Periksa tempat tidur Anda secara menyeluruh setiap kali Anda mengganti sprei di tempat tidur. Kutu busuk dapat makan dan tidak terdeteksi selama berbulan-bulan dalam beberapa kasus. Beberapa orang tidak bereaksi terhadap gigitannya, jadi penampakan fisik kutu busuk atau buktinya mungkin merupakan satu-satunya cara untuk mengetahui bahwa mereka aktif di rumah Anda.
source: ccn indonesia